Lingkungan sekolah adalah suatu tempat dimana terdapat mahluk hidup beserta ekosistem di dalamnya yang saling berhubungan, diantaranya manusia, tumbuhan serta hewan. Tidak hanya itu, di dalam suatu lingkungan sekolah juga terdapat biota-biota seperti batu, tanah, air, dan sebagainya. Tetapi di balik mahluk dan benda yang ada pasti ada campur tangan manusia yang berdampak pada lingkungan tersebut.

            Masalah lingkungan sekolah  dewasa ini timbul karena kecerobohan manusia dalam pengelolaan lingkungan sekolah. Masalah lingkungan sekolah mendapat tempat perhatian dan sumber pengkajian yang serius sehingga dapat dikatakan bahwa kelestarian lingkungan merupakan sumber daya alam yang wajib kita lestarikan dan tetap menjaga kelanjutannya guna kehidupan umat manusia. Dua hal yang paling esensial dalam kaitannya dengan masalah pengelolaan lingkungan hidup, adalah timbulnya pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

            Pelestarian lingkungan sekolah merupakan upaya yang sangat penting dan mendesak dilakukan. Kegiatan pembelajaran di lingkungan yang bersih, terawat serta asri akan membuat peserta didik betah di sekolah dan mudah menyerap ilmu yang diberikan. Lingkungan sekolah salah satu faktor yang dapat meningkatkan proses pembelajaran secara efektif melalui suasana sekolah dan berbagai pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang berlangsung guna mengembangkan potensi siswa, baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial.

Tim Adiwiyata melakukan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup Sekolah (PBLHS) di SMPN 1 Probolinggo dengan melibatkan komite sekolah, masyarakat dan walimurid dalam penanaman serta  pemeliharaan pohon/ tanaman  pada hari Sabtu,  5 Agustus 2023.  Semua siswa kelas 7 berkontribusi membawa 1 jenis tanaman atau lebih untuk di tanam dan di pelihara di sekolah. Adapun jenis tanaman yang bisa dipilih adalah: Puring, Palem ,Asoka, Melati, Pucuk merah, Wali songo, Sansivera (lidah mertua), Kuping gajah, dan Bulu ayam. Tanaman yang sudah dipilih di tanam dari rumah menggunakan media pot dari bahan bekas ( kaleng bekas,  galon bekas, jurigen bekas, botol bekas) diberi identitas ( nama dan kelas).

Penanaman pohon secara serentak diikuti oleh komite sekolah, masyarakat, walimurid, dan kader adiwiyata. Tim adiwiyata beserta Bapak Kamsi Arianto, S.Pd, M.M selaku kepala SMPN 1 Probolinggo, Bapak Sulaiman Rasyid, M.Pd dan Ibu Erin selaku Komite, Bapak Jainul, S.Pd selaku walimurid kelas 7 melakukan penanaman pohon di lingkungan sekolah dengan penuh semangat. Sedangkan kelas 7.1 sd kelas 7.7 menanam pohon sesuai kaplingan yang didampingi oleh wali kelas, wali murid dan kader adiwiyata.

.

            Program penanaman dan pemeliharaan pohon di SMPN 1 Probolinggo dilakukan oleh Pokja Tanaman yang akan melibatkan kelas 8 dan 9 agar lingkungan sekolah menjadi lingkungan yang nyaman untuk belajar. Selama seminggu dua kali para siswa yang tergabung dalam kelompok tersebut akan melakukan penanaman pohon. Selain itu pemeliharaan juga dilakukan untuk pohon yang sudah mulai tumbuh.

            Secara berkala para siswa dengan kader adiwiyata akan memeriksa pohon yang ditanam. Ada lembar monitoring yang mencatat kegiatan pada saat itu. Dari lembar monitoring akan terekam jelas kegiatan apa saja yang sudah dilakukan serta kemajuan dari tumbuh kembang pohon – pohon yang baru ditanam. Selain menanam, pemeliharaan terhadap pohon yang baru juga dilakukan secara berkala. Usaha ini dilakukan dengan cara menyiram dan mencabut gulma yang ada di sekitar pohon yang baru tumbuh tersebut. Penanaman pohon akan menjadi sia-sia jika tidak ada pemeliharaan sesudahnya.

            Lingkungan sekolah akan menjadi asri dan nyaman ditempati jika para penghuninya sadar akan pentingnya pohon dan tumbuhan yang hidup di lingkungan sekolah. Ketika semua guru dan siswa saling bersinergi untuk selalu menjaga lingkungan khususnya pohon dan tumbuhan, maka akan tercipta lingkungan belajar yang nyaman. [Nurul Qomariyah, S.Pd, Pokja Penanaman dan pemeliharan tanaman]

Salam Bumi, Pasti Lestari.

Sambutan Kepala Sekolah, Tim Adiwiyata, Komite, dan Paparan Materi dari Narasumber.

Keterlibatan Kepala Sekolah, Guru, Komite, Walimurid, Ketua RT/RW, Warga Masyarakat, dan Peserta didik dalam kegiatan penanaman dan pemeliharaan tanaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *