“Kenali Ancamannya, Siapkan Strateginya, Kurangi Risikonya, Siap untuk Selamat” Slogan itulah yang harus kita jadikan acuan untuk membuat kita sadar bahwa ancaman bencana bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, untuk itu kita harus tahu strategi dalam menghadapinya. Kota Probolinggo sendiri memiliki 5 potensi bencana yang patut diwaspadai di antaranya, gempa bumi, banjir (termasuk banjir lahar dingin erupsi Gunung Bromo), risiko kebakaran, angin kencang dan gelombang pasang. Berdasarkan potensi bencana tersebut, minimal kita harus tahu strategi saat menghadapi gempa dan juga kebakaran ketika kita berada di sekolah maupun di rumah. Terkadang saat panik apa yang kita lakukan jika terjadi gempa dan kebakaran justru dapat membahayakan diri kita lho.
Nah, hal itulah yang menjadi dasar dilaksanakannya kegiatan siaga bencana di SMP Negeri 1 Probolinggo. Perlu kalian ketahui juga bahwa SMP Negeri 1 Probolinggo sudah menjadi satuan pendidikan aman bencana lho, keren bukan? Kita juga patut berbangga karena kita dilatih langsung oleh BPBD Kota Probolinggo dan juga BPBD Jawa Timur. Antusiasme warga SPENSA sangat luar biasa dalam mengikuti kegiatan ini. Seluruh bapak dan ibu guru beserta perwakilan siswa yang berada di sekolah sangat bersemangat dalam mengikuti satu persatu rangkaian acaranya.
Kegiatan pertama yaitu siswa dan guru serta TAS dilatih untuk menyiapkan strategi ketika menghadapi gempa. Apa yang biasa kalian lakukan ketika terjadi gempa di sekolah? Panik, berteriak, kemudian lari, begitu kah? Hayoo siapa yang seperti ini ngaku yang senyum-senyum sendiri saat baca pasti pernah melakukannya nih hahaha. Tapi hal itu memang sering kita lakukan, padahal tindakan seperti itu justru membahayakan keselamatan kita lho. Bisa saja saat kita panik dan langsung berlarian menuju ke luar kemudian saling berdesakan, bahkan ada yang sampai jatuh terinjak. Bukannya kita jadi selamat tapi malah menambah persoalan baru bukan? Nah, saat terjadi gempa kita disarankan untuk bersembunyi di bawah benda dengan permukaan keras seperti meja. Baru setelah gempa mulai berhenti kalian bisa keluar kelas secara bergantian menuju titik kumpul. Hal itu yang dilakukan oleh bapak dan ibu guru beserta siswa saat melakukan simulasi gempa di sekolah.
Setelah itu kita juga dilatih untuk dapat memadamkan api jika terjadi kebakaran, pada kesempatan tersebut beberapa siswa beserta bapak dan ibu guru bisa langsung praktik yang didampingi oleh anggota BPBD sembari diberikan strategi yang benar. Mau tau strateginya? Strateginya yaitu kita harus menggunakan kain yang cukup tebal misalnya kain goni, kain tersebut harus dibasahi terlebih dahulu. Kemudian kita harus melihat arah angin supaya kita tidak tersambar kobaran api. Jika sudah, kita harus memegang kain basah tersebut di depan kita sehingga menutupi kepala dan juga tubuh. Baru setelah itu kita tutup kobaran api perlahan-lahan menggunakan kain. Selain menggunakan kain kita juga bisa menggunakan apar yang tersedia di sekolah untuk memadamkan api. Beberapa siswa dan guru juga berkesempatan memadamkan api menggunakan apar saat kegiatan siaga bencana itu belangsung.
Menjadi sekolah aman bencana merupakan salah satu langkah SMP Negeri 1 Probolinggo untuk terus mewujudkan sekolah yang ramah anak. Anak berhak atas perlindungan sehingga mereka merasa aman, nyaman, dan bahagia ketika berada di sekolah. Selain kegiatan tersebut SMP Negeri 1 Probolinggo terus menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga masyarakat antara lain yaitu dengan pihak Puskesmas terkait sosialisasi NAPZA, kawasan tanpa rokok, dsb. Menjalin kerjasama dengan pihak kepolisian yaitu dengan adanya program Police Goes to School. Selain itu juga bekerja sama dengan Dinas Sosial.