IKHTIAR UNTUK SEHAT DAN BELAJAR DI MASA NEW NORMAL
Pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia mulai akhir tahun 2019 belum juga berakhir. Penyakit covid-19 disebabkan Virus Corona (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang system pernapasan pada manusia, dan teridentifikasi pertama kali di kota Wuhan Propinsi Hubei, China Selatan. Transmisi penularan virus yang begitu cepat melalui droplet yang terbawa udara akhirnya juga menjadi wabah di seluruh dunia termasuk Indonesia. Korban meninggal dunia sudah sangat banyak, aktivitas-aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dibatasi, mobilitas warga juga dikurangi bahkan seluruh aktivitas harus dilakukan dari rumah, termasuk belajar. Dampak negative dari pandemic covid-19 ini sangat berpengaruh besar ke seluruh kehidupan manusia, dampak psikologis, dampak social, dampak ekonomi, dan masih banyak lagi dampak yang lainnya.
Virus corona yang terus-menerus bermutasi dan memakan banyak korban jiwa di seluruh penjuru dunia, akhirnya juga memaksa seluruh ahli-ahli dibidang kesehatan dan medis untuk mengembangkan benteng pertahanan tubuh guna mencegah terinveksi virus tersebut yaitu dengan memberikan vaksinasi. Banyak vaksin yang ditemukan oleh ahli dan ilmuwan dari luar negeri yang digunakan di Indonesia antara lain Sinovac, Pfizer, Astrazeneca, Moderna, Sinopharm, dan beberapa jenis vaksin yang masih dikembangkan dan dalam proses uji klinis yaitu vaksin merah putih dan vaksin nusantara.
Upaya memberikan vaksin kepada seluruh penduduk Indonesia mulai usia 12 tahun sampai dengan 70 tahun utamanya adalah untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity), sehingga pada akhirnya jika terinveksi virus dampak yang ditimbulkannya tidak terlalu parah. Bagi anak remaja, tingkat menengah pertama yang sudah berusia 12 tahun bisa mengikuti vaksin Covid-19.
Di SMP Negeri 1 Probolinggo vaksinasi covid-19 untuk tingkat usia 12 sampai dengan 17 tahun dilaksanakan terhadap seluruh peserta didik kelas 7, 8, dan 9. Vaksinasi tahap 1, dilaksanakan dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun Kwartir Daerah Pramuka Propinsi Jawa Timur yang ke 60 bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Probolinggo. Pelaksanaan vaksin dilakukan selama 2 hari berturut-turut, yaitu pada tanggal 14 Agustus 2021 dan 15 Agustus 2021. Sebelum pelaksanaan vaksin tersebut, seluruh wali kelas 7, 8, dan 9 melakukan pendataan terhadap seluruh peserta didik yang bersedia dan diijinkan oleh orang tua untuk di vaksin.
Kegiatan vaksinasi covid-19 tahap 1 tersebut secara langsung juga mendapatkan pemantauan dari Ketua Satgas Covid-19 Kota Probolinggo, Bapak Wali Kota Habib Hadi Zaenal Abidin,S.Pd, M.M., M.Hp. Dalam kesempatan tersebut, bapak Wali Kota juga berkesempatan mewawancarai peserta didik yang di vaksin. Beliau secara spesifik menanyakan, tentang bagaimana menyikapi terhadap isu-isu yang berkembang di masyarakat bahwa vaksin tidak aman, bahwa vaksin haram, vaksin dapat menyebabkan kematian, dan berita-berita Hoax lainnya. Secara tegas dan lugas ditanggapi oleh 2 siswa atas nama Rizqi Achmad Fahrezi dan Majesta Daffa, bahwa jika ada berita-berita di media social untuk bisa menyikapinya dengan bijak. Mencari kebenaran berita tersebut sebelumnya, dan tidak mudah percaya begitu saja terhadap berita-berita menyesatkan dan tidak bertanggung jawab. Intinya vaksinasi diberikan dengan tujuan untuk menambah imun tubuh dan mencegah penularan covid-19.
Vaksinasi tahap 2, dilaksanakan pada tanggal 10 September 2021 dan 11 September 2021. Vaksin tahap 2 ini disambut dengan antusias oleh peserta didik maupun orang tua/wali kelas 7, 8, dan 9. Karena seiring dengan penerapan PPKM level 1 sampai 4, wilayah Jawa Bali, pada awal September tingkat transmisi atau penularan mulai menurun, sehingga Kota Probolinggo pada pertengahan September 2021, berdasarkan Asesmen level dari Satgas Covid-19 dan Kemenkes berada di level 3 dan mengalami penurunan lagi di level 2. Beberapa sekolah baik negeri maupun swasta sudah mendapatkan rekomendasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo untuk melaksanakan pembelajaran secara luring atau Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT). SMP Negeri 1 Probolinggo termasuk salah satu sekolah menegah pertama negeri yang mendapatkan rekomendasi tersebut, sehingga kesempatan baik ini tentunya harus digunakan sebagai media untuk menunjukan kepada warga masyarakat, bahwa SMP Negeri 1 dapat mengemban amanah orang tua untuk menjaga putra/putrinya selama mengikuti pembelajaran luring di sekolah dengan protocol kesehatan yang ketat. Berikut data peserta didik yang sudah menjalani vaksinasi dan belum, dari total 700 peserta didik yang sudah vaksin sebanyak 559.